Selamat sore,,

Jakarta oh jakarta,,
Hari ini genap 7 bulan gw kembali ke kota ini,,
Kota tempat gw tumbuh besar,,
Kota impian untuk mengejar cita-cita,,

Jakarta oh Jakarta,,
Amat banyak yang bisa dilihat dari kota ini,, 
Segala model pranata sosial bisa dilihat disini,,
Mulai dari yang biasa sampai yang luar biasa,,

Kita bisa lihat semuanya dari berbagai macam sudut pandang,,
Kali ini gw mau melihat dari sisi pelanggaran lalu lintas yang selalu terjadi di kota ini,,

Jakarta oh jakarta,,
Kota yang katanya metropolitan,,
Kota yang katanya masuk ke sepuluh besar kota tersibuk di dunia,,
Saat di salah satu sudut sedang menggalakkan “Revolusi Mental”,,
Semuanya akan menjadi pesimis saat melihat pelanggaran lalulintas yang terjadi,,

Saat kita bicara soal peraturan lalu lintas, pasti kita bicara mengapa ada peraturan? Peraturan pada dasarnya dibuat untuk mengatur tingkah laku manusia dan bersifat untuk melindungi keselamatan manusia,,

Mungkin sering kita mendengan “Peraturan ada untuk dilanggar”,,
Ya kalau memang begitu,, bulshit sekali saat kita bilang “kita hidup di jaman modern”,,
Mendingan hidup saja di jaman batu yang gak ada peraturan sama sekali,,


Entah apa yang ada dibenak mereka?
Sudah lazimkah mereka melanggar peraturan lalulintas?
Atau kita sudah memaklumi terhadap pelanggaran yang terjadi.

Gw punya seorang sahabat,,
Saat dia sedang berjalan di trotoar, Ada motor yang masuk ke jalur trotoar,,
Dan dia menghadang motor itu hingga akhirnya sang motor kembali ke jalurnya.
Langkah yang berani buat seorang wanita muda seperti dia.


Pelanggaran yang dilakukan secara berjamaah,, tanpa menghiraukan resikonya.
Bukankah kita ke jakarta untuk mencari uang demi kehidupan yang lebih baik?
Bisa dibayangkan, jika hal buruk terjadi akibat pelanggaran yang kita lakukan,,
Sirna semua cita-cita kita, tinggal meratapi nasib di kasur rumah sakit,,

Tapi jangan berkecil hati, ditengah-tengah kumpulan para pelanggar ini.
Saya percaya masih ada kok yang patuh sama lalulintas,
Karena mereka paham akibatnya jika melanggar dan masih memikirkan masa depannya.


Kita jangan hanya tertib saat ada polisi saja,,
Tapi kita tetap harus tertib tanpa ada mereka,,
Bukan kah kita manusia yang berakal??
Bukan seperti binatang yang tak berakal,,

Ini opini gw terhadap realita jalanan yang sering gw lihat,,
Tiap hari dan tiap pagi saat menuju sawah,,

Dan mari kita mulai memberi contoh,,
Mulai dari diri sendiri untuk tertib lalulintas,,
Itu hal mudah kok, gw sudah melakukannya,,
Bagi gw peraturan baiknya dipatuhi, demi menjaga keselamatan kita dan orang lain,,

Mungkin postingan ini bisa dibilang lebay,,
But nggak ada salahnya gw ambil bagian untuk sekedar mengingatkan,,

Selamat sore
Dan selamat berkhir pekan
Cerita Si Kentut
Alhamdulillah,, akhirnya kembali lagi ke jakarta,, setelah 8 tahun yang lalu memilih untuk meninggalkan kota ini. Kota yang penuh dengan kenangan masa kecil,, kota yang penuh dengan kemacetan dan segala hiruk pikuknya. Saat ini, gw kembali kejakarta untuk melanjutkan mimpi demi karir di masa depan.

Meniti karir bukanlah hal yang mudah dan bukan juga hal yang sulit untuk di lakukan. Gak semudah kata om dan tante motivator dalam setiap presentasinya. Dan gak sesulit saat kita mengerjakan hal yang kita paling benci. Tapi bagi gw, mempersiapkan karir butuh sebuah strategi dan perencanaan.


Dengan strategi dan perencanaan itu, kita akan punya pilihan. 
Ada yang seperti menaiki anak tangga “step by step”. Ada juga yang memilih untuk mendaki tanpa menghiraukan terjalnya bukit yang akan dihadapinya.
Memulai karir di dunia per-Amdalan sejak 2012 itu adalah pilihan hidup. Entah kenapa gw ngerasa nyaman dengan pekerjaan ini. Walaupun sebenarnya gw tidak tau apa-apa tentang dunia ini,, ”Zero Experience”. Tapi itu bukan halangan, i’m ready to fight.


Gw selalu berfikir,, 
“Kita adalah seorang pejuang yang siap menerjang dengan kuda yang kita punya”.
Bergabung dengan salah satu lembaga penyedia jasa konsultasi lingkungan di Bandung memberikan gw banyak pengalaman hidup. Selama 3 tahun ini, banyak pengalaman yang udah gw dapat baik manis maupun pahit. Dari seorang yang gak tau apa-apa, menjadi tau akan sesuatu dan pemecahan masalahnya. Selain itu,  ditambah dengan menimba ilmu pada salah satu organisasi profesi “Forum Amdal Indonesia (FAI)”, menjadi makin tau akan segala sesuatu hal.
Perjalanan selama 3 tahun ini, akhirnya memberikan sebuah kesempatan baru. Kesempatan untuk mendapatkan hal-hal yang baru, yang belum pernah dilakukan. Awal tahun ini, gw punya kesempatan untuk melanjutkan cita-cita. Bergabung dengan salah satu konsultan internasional dibilangan Sudirman, Jakarta. Memulai etos kerja baru di lingkungan kerja yang baru, sungguh keluar dari "Comfort Zone". 

Belum saatnya buat berpuas diri atas pengorbanan selama 3 tahun ini. 
Karena masih panjang perjalan buat mengejar matahari,, Matahari yang selalu kami impikan. Masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan.
Namun, pastilah semua ini dicapai bukan karena hasil seorang diri, tapi karena masih ada orang-orang yang selalu mensupport dan mendoakan.


Ya mereka,, mereka adalah motivator gw,,  yang selalu mengumandangkan 
“Saatnya kita,, Mambangkikkan batang tarandam,,” dan “Saatnya kita melanjutkan untuk mempersembahkan matahari kepada mereka”

Salam
Cerita sikentut,
Karena setiap foto itu punya cerita.

all picture take by Kentut Photography 
Halo,,  selamat sore,,

Akhirnya bisa lagi gw meluangkan sejenak waktu buat menuliskan pengalaman baru. Kali ini bakal cerita tentang pengalaman foto pre wedding buat sahabat,, seguru,, seilmu di Biologi Unpad.

Sebenernya dah lama juga gak moto yg berbau-bau wedding,, terakhir itu sekitar 2013-an,, kl sebelum 2011 alias sebelum lulus kuliah, pernah beberapa kali karena gw ikut jadi photographer freelance buat salah satu studio di bandung khusus wedding. But, kali ini gw harus ngambil tantangan, di tahun 2015 kudu ada karya yang bisa dilihat sama orang banyak.

Dalam foto prewed sebenarnya yang paling susah itu adalah cari konsep. Konsep yang sesuai dengan si pasangan, bukan konsep yang cuma ngikutin orang, tp konsep yang bisa lu banggain. Gw masih memegang prinsip ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) ini ajaran sewaktu PCA (Ospek jurusan dahulu kala). Seperti biasa, karena gw penganut ATM, mulai lah googeling, mulai lah cari-cari literatur di sela-sela kesibukan kerja. “Apa yg cocok ya,, dan gw pengen ngasih something special buat mereka” (smoga).

Akhirnya munculah ide pakai teknik duplikasi,, seperti biasa gw dapat ide ini pas lagi semedi di WC kosan. Walaupun hasilnya belum maksimal. Seenggaknya dengan teknik duplikasi ini, gw bisa bercerita tentang story si pasangan mulai dari saling kenal, kemudian menjalani hubungan alias pacaran, hingga siap untuk menempuh hidup yang bahagia. Dari duplkasi ini gw bisa bercerita berbagai sesi dalam satu frame foto.


Okeh, cukup buat duplikasi, apa lagi ya,, masih muter otak. Dan kita coba main-main di Taman Lalulintas Bandung. Nah ini dia, setiap hubungan pasti ada naik turunnya,, pasti ada sisi romantis,, dan ada sisi egois.  Dari hasil ini gw coba menggambarkan sikap ini, bagaimana sisi pemikiran wanita, dan bagaimana seorang laki-laki yang menyikapi hal tersebut.


Geser lokasi ke daerah asia afrika, disini kita ambil beberapa sesi. Yang kepikiran sama gw adalah foto sambil jalan, seperti kebanyakan orang. Namun porsinya 50 : 50, objek utama  dan artistik bangunan gedung merdeka di asia afrika.


The last foto, lokasi yang gak pernah di rencanakan. Ya,, alun-alun kota bandung. Ini gak ada dalam list lokasi kita, cm gak sengaja mau ganti baju d wc masjid. Sambil iseng-iseng, ternyata lokasi ini bagus banget, masih sepi beda sekali sm kondisi saat ini yg ramenya sampe tumpe-tumpe. Pas kita take disini, masih ada border “Dilarang melintas”. Masih banyak aktivitas pembangunan, tp pada spot-spot tertentu viewnya udah bagus. Ya,, dari sesi ini kita coba ngegambarin, sehebat apapun dunia nanti tapi tetap,, kita harus kembali ke agama dalam membina rumah tangga.


Hari – hari yang melelahkan dan seru sesi foto bareng lieni dan ali. Sepasangan kekasih, yang sudah sekian lama menjalin hubungan. Sejak bangku kuliah, berawal dari curi curi pandang di bangku Pakilun Unpad. Hingga saat ini, sampai menjalin hubungan yang lebih serius “Menikah”. Karya ini gak akan jadi apa-apa, tanpa ada semangat, ekspresi, kerjasama, dan lainnya dari mereka yang sangat mendukung.  


Selamat menempuh hidup baru ya,, sukses dan jaya selalu,, menjadi keluarga yang sakkinah, mawaddah,, dan warrahmah..

Salam Kentut Photography
Just amateur photograph

,,bercerita lewat foto,,
Entah mengapa, dimana pun saya berada,,
Sunset,, merupakan pemandangan indah,, yang mempunyai seribu makna bagi mereka yang melihatnya,,

Objek yang sama,, nyaris sama di setiap daerah,,
Matahari yang tenggelam,, di tambah segerombolan awan yang berada didekatnya,,
Namun hal ini tidak akan membuat saya bosan,, tidak akan pernah bosan untuk melihat keindahannya,,

Mengapa??
Karena moment yang terekam dalam kamera tak akan pernah sama,,
Setiap manusia, selalu mempunyai harapan yang berbeda di tiap sunset,,
Saat sang matahari tenggelam,, meninggalkan sejenak,, yang akan digantikan oleh bulan untuk beberapa saat,,   

Disaat Matahari Tenggelam,,
Mereka berkomunikasi dengan Tuhan dan para Roh leluhur,,
Kemudian menyampaikan harapan-harapannya untuk esok hari,,

Disaat Matahari Tenggelam,,
Ada mereka-mereka yang berlari mengejar sang matahari,,
Dan kemudian berkata "Jangan tinggalkan kami,, kami takut akan kegelapan malam,,"

Disaat Matahari Tenggelam,,
Ada mereka yang menunggu,,
Berharap ia akan kembali esok hari untuk menemuinya,,

Disaat Matahari Tenggelam,,
Ada mereka yang pulang,, untuk beristirahat,,
Setelah lelah beraktifitas seharian,,

Itulah kisah dibalik Sunset ku,,

salam
Kentut Photography