Intiland Tower, 12 November 2018

Bukit Tinggi, 64 tahun 1 bulan yang lalu,
Seorang anak laki-laki hebat telah lahir dari rahim sang ibu.

Lelaki yang menjadi cikal bakal panutan hidup anak-anaknya. 
Lelaki yang tumbuh dengan segala kegigihan hidup hingga akhir hayatnya.

Memulai usaha dari pedagang asongan di "Pasar Pajak" Kota Medan,
Menjajakan sisir ke para calon pembeli.

Hingga akhirnya menjadi juragan kain di pasar Bukit Tinggi.
Menikmati hidup bersama anak istri, buah dari air keringatnya.

Namun apa daya, roda itu berputar bung, cobaan datang.
Si Jago merah memangsa periuk nasinya. 

Apakah dia menyerah? Tidak, Ia Bangkit,

Ia hijrah bersama istri dan anaknya ke Ibukota Jakarta.
Memulai hidup baru, dengan menjadi anak buah orang,
Mengumpulkan pundi-pundi uang untuk membuka usaha kembali.

Menjadi kaki lima di Pasar Tanah Abang, Peruri, BTPN, hingga RSCM.
Panas terik, dianggap remeh oleh orang lain, sudah makanan sehari-hari.
Bahkan hingga barang dagangannya di Tendang Satpol PP, sudah jadi makananya.

Pernah ada satu moment ketika ia tidak mempunyai uang untuk dapur.
Menanggis di tangga rumah disaksikan pendamping hidupnya.
Perempuan tangguh yang selalu memberi semangat.

Apakah dia menyerah? Tidak Ia Kuat

Anjing menggonggong khafilah berlalu.
Ia yakin usahanya akan berbuah manis.
Pendidikan anak menjadi hal yang utama,
Menyekolahkan anaknya hingga jenjang tertinggi.

Baru merangkak dari terjatuh.
Angin datang menerpa kembali, Pasar Tanah Abang terbakar hebat.

Apakah Ia Menyerah?? Tidak, Ia kuat dengan dukungan keluarganya.
Ia hijah ke Kota Bekasi untuk memulai hidup baru.

Mengendong karung besar di pundak sebelah kiri.
Menjajakan dagangan di emperan trotoar perumahan Bintara.

Allah Maha Berkehendak, tidak ada hal yang sia-sia dari sebuah usaha Mulia.
Alhamdulillah, satu persatu buah hatinya berhasil mengukir prestasi.

Jerih payah mu terbayar, mewujudkan mimpimu.
Melihat tempat terindah di muka bumi, Mekka Al Mukaaromah.

Namun, meskipun kami membalas dengan satu bongkah gunung emas.
Jasa mu dan Perempuan Hebat di Sisi Mu tak akan pernah terbalaskan.

6 Maret 2018, Allah Maha berkehendak.
Waktu Mu di muka bumi ini telah usai.

Papa, tak ada kata yang bisa diucapkan untuk semua pengorbanan mu.
Hanya Allah yang mampu membalasnya.
Suatu saat nanti, kami akan mengajarkan hal yang sama kepada anak-anak kami.
Mengenai KEGIGIHAN HIDUP.




Salam
Cerita Si Kentut.
Selamat Hari Ayah