Bekasi, 10 Mei 2021

Flash back 11 mei satu tahun yang lalu 

4.00 WIB
Mah, km knp? kok gak tidur.
Pinggang aq sakit banget dari semalem.
Km gak apa2 kan?. 
Iya gak apa2, cuma sakit pinggang aja.
Kami berdua masih santuy, krn ciri-ciri melahirkan itu adalah mules bukan sakit pinggang. Lagi pula ini masih 36 minggu, estimasi lahiran itu bulan juni.

5.00 WIB
Yah, aq bedarah.
Oke, kita ke RS ya, Baju2 dah kamu siapin?.
Belum.
Aq siapin.
Gw mulai panik, tanpa pikir panjang, gw masukkin semua baju bayik yg ada dlm lemari, da kita gak ready alhasil 2 koper gw bawa ke RS.

6.00 WIB
Kegaduhan dimulai, sakit pinggang menjadi-jadi, tangisan tak terbendung.
Mama sudah di rumah bantu-bantu persiapan. 
Bu RT mengelus-elus punggung istri gw untuk meredakan sakitnya. 
Abang sudah ready dengan si merah, siap untuk menginjak gas.

Setelah persiapan lengkap, kami meluncur ke salah satu RS Swasta di Kota Bekasi.

6.30 WIB
Ujian pertama dimulai, Pihak RS hanya memperkenankan 1 orang untuk mendampingi. 
Alesannya pademi Covid-19. 
Okeh, gw mendampingin istri, mama dan abang standby diparkiran.

Gw dan istri langsung masuk UGD dan diarahkan ke ruangan khusus untuk menunggu suster menjemput.

Ujian kedua kesabaran.
Tiap menit terasa lama sekali, 15 menit suster tak kunjung muncul.
Gw tanya dengan sopan "maaf suster, suster lahirannya mana?". 
"Sedang dalam perjalanan pak" jawab suster jaga dengan datarnya.
"Oke,"
 
Beberapa saat kemudian, tussssss seperti bunyi balon kempes disertai keluarnya cairan.
Ya Allah, ketubannnya pecah, anak gw dalam bahaya.
Sang suster belum juga datang.

Emosi sudah tak terkendali, Willy Aulia Reborn.
Willy Aulia yang tempramen.
Willy Aulia yang bersumbu pendek.
Willy Aulia yang songong.
Sifat yang sudah lama hilang, kini tiba-tiba hadir kembali.
Hei mana susternya,, gw disini bayar cash ya,, Gw reservasi kamar VIP ya,, jangan macam-macam sama gw,, PANGGIL SUSTERNYA SEKARANG,,
Lelaki gelap, berkepala botak, sendal swallow hijau, dengan intonasi khas sumatra, memecah kesunyian di ruang UGD.

Suster jaga pun kaget mendengar suara saya, seraya kembali menelfon bagian melahirkan agar segera bergegas.
Beberapa menit kemudian, cussss datang suster tergopoh-gopoh karena berlari kehabisan napas.

Istri langsung dibawa ke ruangan melahirkan.
Ya melahirkan dan gw sendiri cuma sendiri menemani dia.
Ya Allah, gw harus apa, kita berdua anak bungsu, harus menghadapi kondisi ini, berdua aja.

Proses melahirkan normal amat sangat mengerikan.
Lebih horor dari video yang merubah sikap gw sewaktu SMA (ceritanya disini).
Tapi kali ini real, didepan mata, teriakan istri, tangisan istri, plus cucuran keringat.
Gw bingung harus apa, cuma bisa baca ayat-ayat al quran yang melintas di kepala.
Kata orang, melahirkan itu pertaruhan antara hidup - mati dan gw cuma sendiri.

7.15 WIB,
Oh oweekk,, oo,, wekkkk,, owek,,
Ada suara kecil menggantikan redanya suara tangisan istri.
Nongol si buah hati ayah, jagoan yang kami tunggu selama 36 minggu.

Ujian ketiga, bendera putih.
Emosi pagi hari, sudah berubah 180 derajat.
Semua luntur mendengar tangisan nya.
Ayah bukan orang yang garang lagi nak.
Sekarang Ayah orang yang lemah.

Bertempur di panasnya PLTU Merak. 
Menelan korban 5 dari 6 orang harus batal puasa.
Gak masalah, puasa must go on.
Tapi kali ini, di dalam ruangan ber AC, gw gak sanggup, gw lemes.
Selamat ya pak, Alhamdulillah anaknya sehat,
Terima kasih suster, maafkan saya ya suster kl tadi sempat marah-marah,
Alhamdulillah, susternya tersenyum dan memaklumi hal tersebut. Gw lanjut mengazani dan mengiqomah kan sikecil sesuai syariat islam

Welcome my love, Maqil Audia.
Maqil yang artinya cerdas.
Audia singkatan Aulia (Pemimpin) dan Dian (Penerang/Pelita).
Maqil Audia : Pemimpin yang cerdas dan menjadi pelita
Makna namanya terinspirasi dari kisah Raja dan tiga pelukis (Ceritanya disiniyang gw dengarkan saat sholat jum'at.

Hidup ini akan berat jika hanya dilalui oleh kejujuran.
Dan kami tidak pernah mengharapkan mu menjadi orang yang tidak jujur.
Yang kami butuhkan kamu menjadi orang cerdas untuk mendukung kejujuran mu.
Ketika jujur tidak cukup, berbohong itu buruk, maka kecerdasan yang dibutuhkan. 
Besok, Sang jagoan sudah genap satu tahun.
Satu tahun yang menantang untuk kami lalui. 
Merawat dan membesarkan bayi mungil, bukan hal mudah.
Bukan tidak sanggup mempekerjakan ART, tapi prinsipnya 
Kami yang berbuat, kami yang merawat
Drama-drama problematika merawat anak silih berganti bermuculan.
Mulai dari begadang hingga terpapar corona.
Alhamdulillah, semua ujian yang diberikan Allah, kami lewati dgn semangat.
Semoga kami selalu diberikan kesehatan untuk melihat mu dewasa dan menjadi pemimpin yang nyata.
Udah kerjanya yah,, mau main,,


Sayang Ayah

Cerita si Kentut
Bekasi, 17 April 2021.

Genap sudah sembilan tahun saya bergelut di dunia jasa konsultansi lingkungan. Banyak ilmu yang bisa dipetik, baik manis maupun yang gak selamanya manis, alias kecut.

Kali ini saya bakal sharing apa sih kecut-nya dunia jasa ini. Sebelum memulai tulisan ini, disclaimer dulu ya 
Bahwa ini adalah opini pribadi. Jika ada pihak-pihak yang merasa kurang nyaman dan terganggu, silahkan diabaikan tulisan ini alias di close tab nya. Toh setiap manusia diberikan hak untuk beropini. 
Okeh, let's start.

Jasa konsultasi lingkungan, merupakan jasa yang melibatkan banyak orang dengan berbeda bidang keahlian untuk bekerja dalam tim. Idealnya seperti itu ya. Kenapa? karena kajian kita multi disiplin. Sepanjangan menimba ilmu di bidang jasa ini, belum ketemu sih jasa konsultasi lingkungan yang hanya digawangi satu orang dan mengerti semua bidang ilmu baik Fisika, Kimia, Sosial, Ekonomi, Budaya, Kesehatan Masyarakat, dan Transportasi. Jika ada, mungkin satu genus dengan Avatar. 😅😅

Oleh sebab itu, umumnya jasa ini selain punya tenaga ahli tetap (alias tenaga ahli inti). Selain itu, selalu punya tenaga ahli yang di rekrut perproject alias tenaga ahli tidak tetap yang bayarannya perproject bukan salary bulanan. 

Tenaga ahli tidak tetap inilah yang mengisi slot kosong kajian. Biar simpel, kita sebut saja tenaga ahli tidak tetap ini sebagai "Freelancer atau bahasa kerennya Ojekers".

Ojekers ini tidak terikat pada satu lembaga konsultansi saja, tapi bisa nemplok dimana-mana, sesuai siapa yang membutuhkan dia. Sebagai ojekers, dalam jasanya tentu harus ada hitam diatas putih untuk mengikatkan dirinya dengan yang membutuhkan. Kita sebut saja si lembar hitam diatas putih sebagai "Kontrak Kerja". Kontrak kerja ini lah yg menjadi acuan pembayaran. 
Misal pembayaran termin 3 sebesar 20% dari total kontrak, setelah dokumen andal disubmit ke KPA atau klien membayarkan.
Secara profesional, ojekers tentunya akan mensubmit deliverablenya secara ontime sesuai kewajibannya. Tentunya, saat deliverable tercapai, saatnya mendapatkan hak nya, yaitu dengan submission invoice. Setelah invoice submit, tinggal menunggu sekian hari sesuai kesepakatan dengan pemberi kerja.



Bagi pemberi kerja yang baik dan berkomitmen, mereka selalu membayarkan sesuai dengan janjinya. Akan tetapi ada juga pemberi kerja yang "nakal".

Si nakal ini enggan memenuhi komitmennya. Harusnya para ojekers sudah menerima pembayaran sesuai termin yang disepakati. Tapi, pembayaran jasa ojekers bisa molor berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sunggu na'as..

Dunia jasa konsultansi lingkungan, dunia yang sempit. Kekerabatan yang dibangun adalah saling percaya. Yap, kepercayaan.. I trust you, you trust me..

Saya mulai dikenal saat aktif pada Forum Amdal Indonesia, kemudian berlanjut ke Pertalindo. Bagi saya, mereka adalah keluarga. Sebagai project manajer, saya selalu merekrut ojekers lokal guna mensupport pekerjaan. Mereka selalu siap membantu bahkan tanpa bertanya "lu berani bayar gw berapa". Terkadang ini yang membuat saya segan, saat mengajukan biaya, "pak cukup gak segini?" "cukup lah, sesuai budgetnya mas willy aja". 

Saat mereka menyelesaikan pekerjaanya, saya siap sedia memproses invoice mereka. Satu dua proses berjalan lancar hingga pembayaran. Tapi ada juga yang ngadat alias invoice nyangkut.

Di titik inilah, saya selalu di "benci" oleh bagian keuangan. Kenapa? karena selalu bertanya,, "mbak invoice subcont ini udah dibayar belom" "mbak klien udah bayar belom". Terkadang apabila klien memang belum membayar, sedangkan ojekers sedang butuh uang, saya tidak segan untuk mencairkan tabungan guna dipinjamkan ke mereka. Saat klien sudah membayar, pemberi kerja akan segera membayarkan invoice ke ojekers. Itu cerita pemberi kerja yang baik.

Tapi pemberi kerja yang Nakal, tidak seperti itu. Mereka ingkar akan kontrak kerja. Andai jika saya ada diposisi pemberi kerja nakal, saya akan lebih memilih untuk mengundurkan diri dari lembaga tersebut daripada menyaksikan invoice nyangkut. Kenapa? 
Karena kepercayaan yang sudah saya bangun, tidak ingin dirusak oleh tangan-tangan nakal. 
Cerita invoice nyangkut, sudah familiar di dunia ojekers. Bahkan kolega saya, masih memiliki invoice nyangkut sebesar IDR 1,5 juta rupiah sejak tahun 2018, padahal projectnya sudah selesai pada tahun yang sama. Miris memang,,

Semoga kita semua selalu dihindari dari si Nakal. Selalu ingat pesan mama 
Jangan sampai keringat mereka kering karena menunggu haknya.

Salam Hormat
Cerita si Kentut



Bandung, 3 Januari 2021.

Thanks 2020, welcome 2021.
Masa-masa berat di 2020, semoga bisa berakhir di 2021.

Kali ini serius bahasannya sob.
Buat bahan merenung kita.

INDONESIA,, negara yang kaya akan sumberdaya alam.
disalahsatu portal media online tertulis macam ni..
Bangga!!! RI Bakal Jadi Raja Baterai Mobil Listrik Dunia
W.. O... W.. gw berdecak kagum,,
Ya iyalah,, asal tau aja, berdasarkan data kemenperin

Cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton, yang menjadikan Indonesia sebagai pemain utama nikel dunia
Kl gak jadi raja, ya keterlaluan sob. 😂😂

Niat menjadi raja, bukan kaleng-kaleng sob.
Pemerintah pun dengan semangatnya mendukung potensi tersebut dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan

W.. O.. W..
Serius sekali negriku..

Wait,, wait,, wait,, tak baca lagi sob..
Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle)
Heummmm,, kendaraan bermotor listrik.
Kira-kira kita masih ingat gak ya sama si Selo??

Sopo bae itu,,

Selo adalah mobil listrik 100% karya anak bangsa.
Siapa yang buat? namanya Bang Ricky Elson (julukannya putra petir), aseli ranah Minang.
Pak Dahlan Iskan memboyong bang Ricky kembali ke Indonesia untuk mengembangkan mobil listrik pada tahun 2013 (CMIIW, Correct me if I'm wrong).

Kenapa di boyong?
Jadi Bang Ricky dulu menetap di Jepang.
Bahkan sudah jadi Kepala Divisi Penelitian komponen mobil listik di Jepang.
Nasionalisme doi gokhel sob, kembali ke Indonesia buat berkarya di Negeri Sendiri.
Kalo gw? heummm, mungkin perlu berpikir matang-matang.

Kenapa matang-matang om?
Kakek gw dulu ikut berjuang lawan penjajah, eh duid pensiunnya malah di koropsi sama Bedebah (sumber: alm nenek).
Tapi biar lah, kakek bakal selalu jadi pejuang di jiwa gw.

back to laptop gaes..

Singkat punya cerita, mobil garapannya tidak di ACC oleh instansi terkait, tidak layak jalan katanya.
Kecewa? gw yg selalu mengikuti beritanya pastinya kecewa.
Mobil sekeren ini, karya bangsa sendiri, tapi ya bagaimana lagi.
Mungkin mereka lebih paham kenapa mobil ini dinilai "tidak layak".

Sebagai orang awam, kl gak layak? kenapa gak di improve agar jadi layak yak?
Jadi kita bisa bangga, 
Bukan hanya jadi Raja Baterai Listrik, tapi bisa jadi Raja Produsen Mobil Listrik..
Sumber: Merdeka.com (Ricky Elson. ©facebook/Ricky Elson)

Sekarang bang Ricky yang dah pindah ke Indonesia,
Melajutkan pengabdian dengan mendirikan "Lentera Bumi Nusantara".
Namanya Ciheras University, kl disingkat jadi Cihuy
Melanjutkan riset dengan melibatkan para penerus bangsa untuk pemanfaatan EBTKE khususnya Energi Angin.

Ingin sekali setelah pademi ini selesai,
Gw mau kesana, buat belajar bersama,
Sebagai praktisi yang fokus dalam menganalisa dampak terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Angin.

So, Technology acceptable, environmentally sustainable.

Semoga kesampaian
AMIN

Cerita Sikentut