Bekasi, 11 February 2022

Mungkin gw adalah salah satu orang yang beruntung, baru saja lulus yudisium, belum wisuda, tapi sudah diterima sebagai Asisten SPV disalah satu industri pengolahan kakao. Bahagia bukan kepalang, disaat sarjana lain masih keluar masuk job fair, gw sudah duduk manis di depan komputer.

Kerjaanya juga gak berat-berat amat, pagi-pagi cek kondisi lingkungan lab, memantau kinerja analis, membaca hasil analisa, terus rapat. Udah gitu aja, simple, kerjaanya mirip-mirip kalau sedang tugas jadi As Lab di Kampus. Gak perlu berkeringat tapi gaji lumayan untuk lulusan S1. Awalnya happy, tapi kok bulan selanjutnya jadi bosan ya, pekerjaanya monoton. Pribadi gw adalah orang yang aktif, bukan orang yang duduk manis di meja dari pagi sampai sore. Kpriwe iki cak.

Ditengah kebosanan, waktu makan siang selalu gw habiskan dengan stalking grup facebook. Scroll-scroll kebawah, muncul postingan recruitment untuk konsultan lingkungan di Bandung. Wew konsultan lingkungan, leh uga nih, pasti bakal banyak kerja dilapangan, explor sana sini. Timbang menimbang akhirnya gw beranikan diri untuk apply. Tidak berselang lama, datanglah panggilan interview, gw lalui prosesnya, dan alhamdulillah "Diterima". 

Yap diterima, tapi ada konsekuensi yang harus diambil, yaitu Salary. Salary standar Jabodetabek tentu berbeda dengan standard Kota Bandung. Salary yang akan gw terima cuma setengahnya dari yang gw dapatkan di tempat sebelumnya. Bimbang bukan kepalang, tapi akhirnya gw ambil. Orientasi gw saat ini adalah dapat pengalaman, pengalaman hal mahal. Okay salary pas-pasan dengan biaya hidup, seengaknya tidak boncos. 

PT Karya Mandiri Environment (KME), perusahaan pertama tempat gw menempa pengetahuan dibidang konsultasi lingkungan. Saat masuk tahun 2012, gw adalah botol kosong, yang tidak tahu apa-apa tentang dunia konsultasi lingkungan. KME bukan perusahaan besar, total karyawannya sekitar 20-30 orang. Konsepnya masih pure kekeluargaan. Bos besar namanya Pak Dadan Sudana, Setelah itu ada Pak Jayanto, dan Pak Resa. Pak J merupakan kakak kelas di Biologi Unpad (angkatan 1997) yang dipercaya terkena mitos kutukan 10 tahunan (gw angkatan 2007).
Senior 10 tahun diatas akan mendidik adik kelas 10 tahun dibawahnya
Yap, tangan dingin Pak J menempa gw hingga paham kondisi lapangan. Dibalik tampilannya yang santai dan mengesalkan, tapi langkah yang diambil selalu pas sasaran. KME mengajarkan gw untuk terjun kelapangan, bertahan dilapangan, dengan amunisi yang pas pasan ala konsultan lokal. Tapi kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal. 

Pak J orang yang trust pada tim nya. Sekali, dua kali beliau mendampingi kelapangan. Setelah itu? dilepassssss macam ayam kehilangan induk. 
Awalnya gamang, tapi sekali layar terkembang surut kita berpantang. 
Untuk tugas lapangan khususon daerah jajahan Jakarta - Jabar, gw selalu tundem dengan Pak Resa. Pak Resa sudah seperti abang sendiri, terkadang memberi motivasi ke jalan yang benar, terkadang kita juga tersesat ke jalan yang kurang benar. Pak J, Pak Resa, dan gw akhirnya menjadi tiga serangkai dalam operasional KME. 

Project paling berkesan selama di KME adalah saat penugasan di kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Saat itu gw dilepas sendiri untuk mempersiapkan segala sesuatunya, Pak J akan datang saat persiapan sudah matang. Kondisi komunikasi pada masa itu cukup menyedihkan, signal hanya ada di kota kabupaten. Komunikasi dengan Pak J hanya pagi dan sore hari, selebihnya gw harus berimprovisasi menggunakan cara macgyver. Kisah lainnya selama di papua, gw ceritakan disini "kabar gembira dari ujung papua" dan "Tak ada rotan akar pun jadi".
   
KME menjadi zona nyaman gw, yang membuat enggan untuk mencari tantangan baru. Salary sudah tidak masalah lagi, selalu ada peningkatan setiap tahunnya. Tidak ada persaingan disini, konsepnya full kekeluargaan. Tiga tahun berkarya di KME, gw mulai merasa butuh tantangan. Diluar sana pasti ada hal baru, terutama Standar Internasional terhadap Pengelolaan Lingkungan.

TAPI Apa iya gw harus keluar dari zona nyaman gw? Gw akan kehilangan bayangan Pak J dan Support pak Resa saat gw ada masalah. Gw akan kangen masa-masa makan kangkung dadakan sambil senyum-senyum ke mbak-mbak BCA dan SPG Yogya Sunda. Gw akan Long Distance Relationship dengan pacar gw. Berat..
Tapi semua harus dilalui, selagi ada masanya, selagi ada kesempatannya
Alhamdulillah, kesempatan itu datang dan akhirnya gw bergabung dengan Konsultan Internasional Greencap NAA Indonesia yang berkantor pusat di Australia. 

KME memberikan gw banyak pengalaman lingkungan. KME juga memberikan bonus perkenalan seorang gadis berkerudung merah yang kini menjadi ibu dari anak gw.

Mari menata langkah selanjutnya untuk menggapai target. 

Salam 
Cerita Sikentut