Sang penakluk Srigala

Jakarta, 11 Oktober 2018.

Sebenernya cerita ini gw sadur dari novel, tapi lupa ini novel siapa pengarangnya.
Ntah Tere Liye,, ntah siapa,, kl ada yg inget monggo komennya.. biar segera dituliskan creditnya..

Tokoh dalam tulisan ini saya ambil dari film sinetron Dunia Terbalik,
Kenapa? biar gampang di inget dan bisa dibayangkan karakternya..

Ini cerita tentang Sang Penakluk Srigala,,

Pada zaman dahulu kala di Kerajaan Ciraos, telah terjadi kekacauan akibat keluarnya Srigala dari Hutan.
Keluarnya hewan buas ini, karena pembukaan lahan secara besar-besaran yang menghilangkan pakan Srigala.
Srigala ini amat meresahkan warga, ia telah memangsa ternak mulai dari ayam, kelinci, ikan cupang, hingga kambing.
Hidup dalam ancaman, membuat Raja Kemet berpikir keras untuk menyelesaikan masalah ini.

Raja Kemet memanggil hulu balang Komandan Aming untuk melakukan sayembara.
Sayembara tersebut adalah "Bagi siapa saja yang bisa membawa pulang kepala Srigala yang meresahkan warga, akan diberikan satu kantong kresek tahu Bulat".
Pergilah komandan Aming mengampaikan sayembara tersebut ke seluruh penduduk Kerajaan Ciraos.

Pada hari yang ditentukan, telah mendaftar 5 orang Ksatria yang gagah berani.
Ksatria tersebut adalah Sarkum, Goceng, Idoy, Pedut dan Si Muka  Becek.
Kelima kasatria tersebut bersiap memasuki hutan pada pagi hari.

Seiring dengan dentuman bedug,
Pergilah mereka masuk kedalam Hutan

Kelima orang tersebut berpencar mengikuti insting mereka masing-masing,

Dalam perjalanan ke Danau, Idoy melihat sang Srigala sedang meminum air.
Mendengar langkah manusia, Srigala melihat kebelakang.
Mata Idoy dan Srigala bertatapan.

Idoy, terkenal sebagai ksatria yang berpikir telat.
Belum sempat melangkah, Idoy telah diterkam sang Srigala.
Badannya dicabik-cabik dengan ganasnya.


Sarkum yang melihat Idoy di Mangsa secara ganas, langsung menghampiri.
Ia bergulat dengan  Srigala, mengeluarkan jurus tupai meloncat-loncat mengelilingi bumi.
Namun Srigala lebih tangguh, Srigala berhasil menewaskan Sarkum.

Beberapa hari setelah kejadian tewasnya Idoy dan Sarkum,
Di Sisi lain hutan, Goceng sedang memasak ikan asin untuk mengisi perutnya.
Wangi ikan asin yang menggiurkan, mengundang penciuman Srigala.
Goceng memakan ikan asin dengan lahapnya, ia pun kenyang dan tertidur.
Srigala datang menghampiri Goceng, didapatinya ikan asin telah habis oleh Goceng.
Srigala pun kalap, dan memangsa Goceng yg sedang tertidur.


Tersisalah Pedut dan Si Muka Becek, yang masih bertahan hidup.
Pedut adalah ksatria hebat, sang penakluk hewan-hewan buas.
Track recordnya telah diketahui seluruh penduduk Kerajaan Ciraos.

Akhirnya hari yang dinanti Pedut tiba, Pedut bertemu dengan sang Srigala.
Pedut bergulat dengan Srigala seperti pertandingan Mc Gregor vs Khabib.
Entah berapa sobekan yang ada di tubuh Pedut untuk menaklukkan Srigala.
Akhirnya Srigala kalah, kepalanya berhasil dipenggal Pedut.

Pedut dengan bangganya telah berhasil mengalahkan Srigala,
Dia pun akan kembali ke Kerajaan untuk menyerahkan kepala ini kepada Raja Kemet.

Dalam perjalanan pulang, Pedut bertemu dengan Si Muka Becek di pinggiran Hutan.
Mereka berbincang-bincang melepas rindu, Pedut berhasil membawa kepala Srigala.
Bercerita panjang lebar, mengadu strategi, ternyata si Muka Becek tidak masuk kedalam hutan, dia hanya bermukim di pinggiran hutan.
Alibinya, si Srigala ini jika akan menuju kerajaan pasti akan lewat sini dan lokasi ini tempat yang pas untuk membunuh Srigala.

Malam pun mulai tiba, Pedut dan Muka Becek beranjak tidur sebelum besok pagi kembali ke Kerajaan.
Saat malam mulai larut, Si Muka Becek membunuh Pedut .
Badan Pedut dicabik-cabik seperti cabikan Srigala.
Muka Becek tertawa puas,, dengan di tutupi saputangan miliknya.

Puas dengan keberhasilannya, Muka Becek pun kembali Ke Kerajaan pada esok pagi.
Saat keluar hutan, Muka Becek menjinjing kepala Srigala.
Dia tertawa dengan jumawa,, " SAYA BEERHASIL MEMBUNUH SRIGALA TERSEBUT.. DENGAN ILMU SILAT  YANG SAYA MILIKI..  KEPALA SRIGALA INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK RAJA KEMET"

Muka Becek di gotong beramai-ramai oleh penduduk kerajaan.
Raja pun berterima kasih kepada Muka Becek.
Raja menepati janjinya untuk memberikan satu kantong kresek Tahu Bulat untuk Muka Becek.
Selain itu, Muka Becek mendapatkan bonus tambahan menjadi Komandan Regu CIA. 
 
Selepas euforia, Raja Kemet bertanya kepada Muka Becek, tentang nasib keempat ksatria lainnya.
Muka Becek bersaksi, bahwa keempat kawannya telah mati di terkam Srigala.
Yang bersisa hanya baju Pedut yang berlumuran darah.

sekian cerita ngalor ngidul hari ini..
salam cerita sikentut.

0 komentar:

Post a Comment